Google search

Custom Search

Jumat, 13 April 2012

Potensi Intelektual

Pengertian potensi intelektual
Menurut Hery Wibowo (2007: 19) potensi yang terbesar manusia adalah otak. Otak merupakan salah satu karunia paling hebat yang diberikan Tuhan. Otak mengatur seluruh fungsi tubuh, mengendalikan seluruh perilaku dasar manusia makan, bernafas, metabolisme tubuh dan lain-lain. Dengan kata lain IQ atau kecerdasan intelektual merupakan daya nalar dan logika seseorang berupa berupa kemampuan untuk mempelajari ketrampilan baru, menganalisis dan lain-lain.
Kuatan otak/intelektual dalam diri seseorang
Para ahli psikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan yang luar biasa dan dahsyat, yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Mereka mengklasifikasikan otak menjadi dua yaitu otak kanan dan otak kiri. Secara ringkas otak kiri berfungsi untuk menghafal atau mengingat, logika atau berhitung, menganalsis, memutuskan dan bahasa, sedangkan otak kanan berfungsi untuk aktifitas imajinasi atau intuisi, kreatifitas, inovasi dan seni.

Kedua belahan otak penting artinya. Orang yang memanfaatkan kedua belahan otak ini juga cenderung seimbang dalam aspek kehidupan mereka. Belajar terasa lebih mudah bagi mereka, karena mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang diperlukan dalam setiap pekerjaan yang dihadapi..
iri-ciri potensi intelektual yang berkembang
Ciri orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi yaitu, mampu untuk bekerja secara abstrak, baik menggunakan ide-ide, simbol, hubungan logis, maupun konsep-konsep secara teoristis, mampu untuk mengenali dan belajar  serta menggunakan abstraksi tersebut dan mampu untuk menyelesaikan masalah termasuk masalah yang baru (Dwi Sunar P, 2010: 160).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan potensi intelektual
Nilai tinggi pada tes IQ belum dapat menjamin seseorang akan memperoleh nilai akademik yang bagus disekolah maupun sukses dimasa depan. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi sukses tidaknya seseorang meski memiliki nilai tes IQ tinggi, yaitu:
  1. Faktor internal, seperti rasa malas sehingga tidak mau berlatih. Untuk mempelajari sesuatu tidak akan lepas dari kemauan kita untuk berlatih. Otak manusia perlu dilatih sehingga dapat lebih focus dan membuat manusia mahir menulis, mencipta, membaca dan menganalsis. Siswa dengan nilai IQ yang rata-rata mampu mendapatkan nilai akademik yang tinggi asalkan siswa tersebut tekun dalam berlatih.
  2. Faktor Eksternal, seperti kurangnya sarana dan prasarana untuk belajar, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pelajaran, serta ketidak mampuan untuk mendapatkan pelajaran, serta ketidakmampuan dalam menggunakan media elektronik secara tepat dan bijaksana.
Sumber : http://binham.wordpress.com